picture widgets

POPULER HARI INI

Total Tayangan

PENGUNJUNG KE

IP
free counters

Archives

Sistem Pelumasan Percik

Posted by SEPUTAR INFOMU

A. Pengertian Sistem Pelumasan Percik
Sistem pelumasan percik merupakan sistem pelumasan yang menggunakan sendok pemercik untuk menyebarkan oli atau memberi pelumasan pada bagian-bagian engine yang bergesekan agar tidak cepat rusak akibat panas yang timbul. Komponen yang bersinggung harus diberi lapisan film untuk mengurangi gesekan dengan menggunakan oli. Ada banyak sistem atau cara untuk melumasi komponen yang bergesekan diantaranya sistem pelumasan percik, sistem pelumasan campur, sistem pelumasan rendam, sistem pelumasan injeksi dan sistem pelumasan paksa yang sekarang banyak digunakan. Pada engine untuk mengoptimalisasi sistem pelumasan biasanya digunakan beberapa sisitem sekaligus misalnya pada transmisi digunakan sistem rendam, mekanisme katup digunakan sistem paksa dan lain sebagainya.
Pada sistem pelumasan percik sendok pemercik dipasang pada poros engkol. Permukaan sendok permercik sebagian terendam oleh oli, jadi jika mesin berputar atau poros engkol berputar maka sendok pemercik juga ikut berputar sehingga memercikkan oli ke bagian engine yang dilumasi. Komponen yang sering dilumasi dengan sistem percik adalah dinding silinder, torak, pen torak, connectingrod dan poros engkol. Pada engine dengan katup samping sistem percik juga digunakan untuk melumasi mekanisme katup dan campshaft.

B. Konstruksi
Sendok pemercik pada sistem pelumasan percik berputar jika poros engkol berputar karena dipasang pada poros engkol. Sebagian dari sendok pemercik terendam oli dalam tampungan oli (bak oli). Bentuk sendok bermacam-macam ada yang hanya seperti pelat dan ada yang menyerupai sendaok yang memiliki seperti daun pemercik.
Sendok pemercik tidak menjadi satu unit dengan poros engkol, jadi merupakan komponen tersendiri. Apabila terjadi kerusakan pada sendok pemercik maka penggantian akan mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan biaya mahal tanpa harus mengganti poros engkol. Biasanya pada engine cukup menggunakan satu sendok pemercik karena satu sendok pemercik yang dipasang pasa poros engkol sudah memenuhi sistem pelumasan. Hal ini terjadi karena sistem pelumasan percik hanya diterapkan pada engine yang ber rpm rendah dan berdaya rendah serta engine yang berkatup samping. Sistem ini biasanya hanya diterapkan pada engine single cylinder serta engine yang berukuran atau memiliki konstruksi yang kecil. Jarang sekali bahkan tidak ada engine multy cylinder (mobil) yang menggunakan pelumasan sistem percik.

C. Cara Kerja Sistem Pelumasan Percik
Cara kerja sistem pelumasan percik menggunakan putaran poros engkol sebagai sumber energi putar. Semakin tinggi putaran mesin maka semakin besar jumlah pelumasan.
Permukaan sendok pemercik sebagian terendam oli sehingga apabila poros engkol berputar maka sendok percik akan memercikkan oli. Volume oli dalam bak oli mempengaruhi jumah pelumasan. Semakin banyak jumlah oli dalam bak pelumas maka jumlah pelumasan akan semakin besar dan sebaliknya apabila jumlah volume oli berkurang maka jumlah pelumasan akan semakin berkurang juga. Oleh karena itu jumlah volume oli harus sesuai dengan spesifikasi. Gambar di atas, sistem pelumasan percik hanya digunakan untuk melumasi dinding silinder, torak bagian bawah dan samping, cincin torak, connectingrod dan poros engkol. Gambar di atas diterapkan pada sepeda motor dua langkah yang tidak menggunakan katup. Akan tetapi ada juga engine empat langkah yang menggunakan sistem pelumasan percik tetapi dengan konstruksi katup-katup samping.

D. Aplikasi Sistem Pelumasan Percik
Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua langkah yang kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan percik hanya diterapkan pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta pada engine yang memiliki konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini hanya diaplikasikan pada kendaraan satu silinder dan bentuk engine yang relatif kecil. Pada engine multi silinder sudah menggunakan sistem paksa dan sistem rendam yang diterapkan pada transmisi dan differensial.
Sekarang ini juga masih ada engine yang menggunakan sistem percik seperti pada motor bensin 5,5 HP yang banyak digunakan pada mesin penggerak kompresor. Mesin tipe ini mempunyai konstruksi katup-katup yang disamping sehingga memungkinkan untuk digunakan sistem percik sehingga biaya produksi yang murah serta dengan sistem pelumasan sudah cukup terpenuhi. Pada mesin ini, sistem pelumasan digunakan untuk melumasi katup-katup juga.

E. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pelumasan Percik
Sistem pelumasan percik banyak memiliki kekuragan di bandingkan dengan keunggulan yang dimiliki, oleh karena itu sekarang sistem ini sudah jarang digunakan.
Beberapa kelemahan dari sistem pelumasan percik sebagai berikut :
1. Volume oli. Semakin tinggi volume oli maka sendok percik yang terendam akan semakin dalam maka jumlah oli yang dipercikkan akan bertambah, sebaliknya jika jumlah oli kurang maka jumlah oli yang dipercikkan akan berkurang juga.
2. Putaran mesin. Jumlah oli juga bergantung pada rpm mesin, semakin tinggi rpm mesin maka jumlah oli semakin banyak dan sebaliknya.
3. Posisi engine. Pada saat tanjakan dengan kondisi menurun maka jumlah oli yang dipercikkan akan berubah, jadi jumlah oli yang dipercikkan tidak stabil dan tidak sesuai dengan kebutuhan engine.
4. Aplikasi sistem pelumasan percik terbatas pada engine dengan konstruksi mesin kecil, rpm rendah, daya rendah dan konstruksi katup samping serta single silinder. Oleh karena itu jika diaplikasikan pada engine yang selain spesifikasi di atas maka jumlah oli tidak memenuhi, sebagai contoh pada engine multi silinder maka jumlah oli tidak memenuhi sehingga tidak digunakan sistem ini. Pada multi silinder banyak digunakan sistem paksa.
Sedangkan keunggulan dari sistem pelumasan percik adalah sebagai berikut
1. Konstruksi sederhana.
2. Biaya produksi yang murah.
3. Mudah dalam perawatan dan perbaikan.
Berdasarkan hal tersebut maka sistem pelumasan percik ditinggalkan diganti dengan sistem yang lebih baik yang tentunya lebih mudah diaplikasikan pada kendaraan jenis apapun dan tentunya yang terpenting adalah pulumasan sesuai dengan kebutuhan engine baik pada putaran tinggi maupun putaran rendah serta tidak terpengaruh oleh kondisi jalan.

Related Post



Posting Komentar