picture widgets

POPULER HARI INI

Total Tayangan

PENGUNJUNG KE

IP
free counters

Archives

silinder haed

Posted by SEPUTAR INFOMU


A.     Pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan komponen-komponen silinder head motor diesel
a. Tujuan praktikum adalah, agar mahasiswa dapat:
1.      Membongkar komponen-komponen silinder head motor diesel
2.      Mengetahui komponen-komponen dan mengetahui fungsi komponen-komponen silinder head serta mampu memeriksanya.
3.      Merakit komponen-komponen silinder head motor diesel
4.      Menganalisis kerusakan dan menyimpulkan kerusakan yang terjadi pada komponen-komponen silinder head.
b. Alat dan bahan


1.      Kunci pas 1 set
2.      Kunci ring 1 set
3.      Obeng positi (+)
4.      Obeng negative (-)
5.      Palu karet
6.      Filler gauge
7.      Kunci shock
8.      Dial indicator
9.      Jangka sorong
10.  Kunci momen


Bahan Praktikum adalah satu buah mesin diesel.
B    Dasar Mesin Disel
Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel, pada tahun 1872. Siklus  diesel  menggunakan  siklus sabathe. Mesin diesel mempunyai tekanan kompresi yang tinggi (30 45 kg/cm2) agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500°C atau lebih. Berdasarkan bentuk ruang bakarnya mesin disel dibedakan:
    1. Tipe Injeksi Langsung (Direct Injection)
Injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar utama (main combustion) yang  terdapat  pada  piston  dan cylinder head.

Macam-macam Ruang Injeksi Langsung
1. Multi-spherical.
2. Hemispherical.
3. Spherical.

Keuntungan :
1 Effisiensi panas tinggi (tidak memerlukan glow plug).
2 Konstruksi cylinder head sederhana.
3 Kerugian    panas    kecil,  perbandingan    kompresi    dapat diturunkan.
Kerugian :
1.  Pompa injeksi harus menghasilkan tekanan yang tinggi.
2.  Kecepatan maksimum lebih rendah.
3.   Suara lebih besar (berisik).
4 Bahan bakar harus bermutu tinggi.
  1. Tipe Ruang Bakar Kamar Depan
Bahan bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke precombustion   chamber.   Sebagian   akan terbakar di tempat dan sisanya yang tidak
terbakar akan dibakar habis   d ruang   bakar   utama(main chamber).
Keuntungan :
1.  Pemakaian bahan bakar lebih luas.
2.  Detonasi dapat dikurangi karena menggunakan injektor tipe throttle.
3.  Mesin tidak terlalu peka terhadap perubahan timing injeksi.
Kerugian :
1.  Cylinder head rumit dan biaya pembuatan mahal.
2.  Memerlukan glow plug.
3.  Pemakaian bahan bakar lebih boros.

3.  Tipe Kamar Pusar (Swirl Chamber Type)
Kamar pusar mempunyai bentuk spherical. Udara yang dikompre- sikan  piston  memasuki  kamar pusar dan membentuk aliran tur- bulensi. Sebagian akan terbakar di tempat dan sisanya yang tidak terbakar  akan  dibakar  habis  di main combustion chamber.






Keuntungan :
1.  Kecepatan mesin tinggi.
2.  Gangguan pada nozzle (tipe pin) lebih kecil.
3.  Operasi mesin lebih halus.
Kerugian :
1.  Konstruksi cylinder head rumit.
2.  Effisiensi panas rendah.
3.  Menggunakan glow plug.
4.  Detonasi lebih mudah terjadi


Proses langkah mesin diesel :
Langkah Hisap
-     Piston bergerak dari TMA ke TMB.
-     Katup hisap terbuka.
-     Katup buang tertutup.
-     Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.
Langkah Kompresi
-     Piston bergerak dari TMB ke TMA.
-     Katup hisap tertutup.
-     Katup buang tertutup.
-     Udara dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2
dan 500°C.
Langkah Usaha
-     Katup hisap tertutup.
-     Katup buang tertutup.
-     Injektor  menyemprotkan  bahan  bakar  sehingga  terjadi  pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
Langkah buang
-     Piston bergerak dari TMB ke TMA.
-     Katup hisap tertutup.
-     Katup buang terbuka.
-     Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar.
C      Servise dan Pemeliharaan
Servise dan Pemeliharaan sebagai berikut:
1)      Langkah pembongkaran
Langkah pembongkaran komponen motor diesel diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Membuka kran pembuangan air dan mengeluarkan air pendingin yang berada dalam disel
b.      Membuka saluran buang (exhaust system) dengan membuka mur penguncinya
c.       Membuka saluran oli dan mengeluarkan oli bila terdapat oli.
d.      Melepas pembersih udara
e.       Melepas tangki saringan dan selang bahan bakar
f.       Melepas pipa injeksi dan pengkabut bahan bakar
g.      Melepas mur pengikat breket lengan penekan, kemudian lepas assembly breket lengan penekan
h.      Mengeluarakan batang pendorong (push root)
i.        Melepas rock arem
j.        Melepas saluran kepala
k.      Melepas katup dan kelengkapannya
l.        Melepas silinder head
2)      Langkah pemeriksaaan dan pengukuran
Pemeriksaan komponen-komponen silinder head diantaranya adalah :
a.       Pemeriksaaan kerataan kepala silinder head.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebocoran yang terjadi saat motor diesel ini sedang melakukan kerja dan tenaga tidak terbuang sia-sia.
Y (pengukuran daerah tepi in)                                     0,05 mm
Y (pengkuran diantara in dan ex)                                0,3 mm
Y (pengukuran daerah tepi ex)                                    0,2 mm
X (arah 900 dari pengkuran Y)                                     permukaan rata
Diagonal 1                                                                    0,1 mm
Diagonal 2                                                                    0,1 mm
Batas service : 0,1 mm
Dari pengkuran di atas perlu perlakuan untuk meratakan permukaan silinder head, dengan melakukan pembubutan agar mengurangi kebocoran saat kompresi.
b.      Pengukuran lebar kontak katp dan dudukan katup
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kebocoran yang terjadi saat kompresi udara, pengukuran ini sangatlah penting karena bila terjadi kebocoran proses pembakaran bahan bakar tidak sempurna bakan yang lebih buruk pembakaran tidak bisa terjadi karena pembakaran bahan bakar dilakukan dengan tekanan yang besar.
Hasil pengukuran
In                           : 2,0 mm
Ex                          : 2,0 mm
Kondis masih bagus karena secara umum lebar kontak katup adalah 2,1 mm. Pengukuran kemiringan katup
Kemiringan ini berfungsi agar tidak ada kebocoran pada waktu kompresi.
In                           : 47o
Ex                          : 49o
Batas service          : 45,5o
Dari pengukuran diatas dapat dikatakan masih dalam standar.
c.       Pengukuran diameter batang katup
Pengukuran batang katup dilakkan pada bagian atas, tengah dan bagiab bawah dengan ,menggunakan jangka sorong.
Hasil pengukuran
In        Atas           : 8,9   mm
            Tengah       : 8,8   mm
            Bawah        : 8,82 mm      
Ex       Atas           : 8,82 mm
            Tengah       : 8,8   mm
            Bawah        : 8,8   mm
d.      Pengukuran diameter daun katup
Diameter daun kaup ini berfungsi untuk menyalurkan panas yang berada di katup dipindahkan kebodi.
In                           : 47,4 mm
Ex                          : 47,9 mm
e.       Pengukuran panjang katup
Panjang katup ini untuk gerakan maju dan mundur katup lebih mudah dan stabil.
In                           : 130,10 mm
Ex                          : 130,00 mm
Batas service          : 130,00 mm
Katup diatas masih bagus karena masih dalam batas service.
f.       Pengukuran panjang tepi katup
In                           : 1 mm
Ex                          : 2 mm
Batas service          : 1 mm
Dari pengukuran diatas, masih dalam batas service. Jadi tidak perlu diganti.
g.      Mengukur panjang pegas dalam dan pegas luar pada katup in dan katup ex
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan jangka sorong
Pegas in        (dalam)           : 45,00 mm
                     (luar)               : 49,15 mm
Pegas ex       (dalam)           : 45.10 mm
                     (luar)               : 49,20 mm
Batas service pegas dalam   : 45,00 mm
Batas service pegas luar       : 49,00 mm
Dari pengukuran pegas diatas dapat dikatakan pegas tersebut dalam kondisi baik karena tidak melebihi batas service yang ditentukan.
h.      Pengukuran kemiringan pegas dalam dan pegas luar
Pegas in        (dalam)           : 0,4 mm
                     (luar)               : 0,6 mm
Peags ex       (dalam)           : 0,2 mm
                     (luar)               : 0,4 mm
i.        Pengukuran tegangan pegas, yang dihitung per 33 mm
Pegas in        (dalam)           : 22    kg/33 mm
                     (luar)               :   6    kg/33 mm
Pegas ex       (dalam)           : 22,5 kg/33 mm
                     (luar)               :  6,5  kg/33 mm
                          
j.        Mengukur tebal packing
Hasil pengukuran : 1,5 mm
k.      Mengukur volume ruang bakar dengan menggunakan oli
Hasil pengukuran : 8 ml
D      Keselamatan Kerja
1.      Memakai pakaian wearpack
2.      Berdoa sebelum dan sesudah praktik
3.      Memperhatikan penjelasan dosen
4.      Membaca buku panduan SOP sebelum melakukan praktik
5.      Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6.      Membersihkan dan membereskan alat setelah melakukan praktik
7.      Berdoa setelah melakukan praktik

 Referensi: Toyota Service Training, 2004. New Step 1 Training Manual. Jakarta :
Isuzu Training Service, 2004. Mekanisme mesin diesel dan mesin bensin. Jakarta : PT. Isuzu Astra Motor.

Related Post



Posting Komentar