picture widgets

POPULER HARI INI

Total Tayangan

PENGUNJUNG KE

IP
free counters

Archives

Teknologi VTEC Pada Sepeda Motor

Posted by SEPUTAR INFOMU

Cara kerja H-VTEC pada sepedamotor VFR800:
Mesin menggunakan DOHC dengan 4 katup tiap silinder, namun keempat katup tidak bekerja bersamaan tetapi berdasarkan
• Putaran mesin; 2 katup persilinder sampai putaran 6.800 rpm, diatas 6.800 rpm 4 katup bekerja semua.
• Temperatur suhu cairan pendingin; 2 katup persilinder sampai suhu 65 derajat Celcius.
Jika kondisi operasi 4 katup dipenuhi maka ECM akan mengaktifkan “spool solenoid valve” untuk mengalirkan tekanan minyak pelumas ke “slide pin” sehingga bergeser dan mengunci batang katup sehingga ke-empat katup beroperasi semua.
Sedangkan jika tidak terpenuhi “slide pin” akan berada pada posisi bebas sehingga walaupun camshaft menekan valve lifter, tetapi tekanannya tidak diteruskan ke batang katup, operasi 2 katup per silinder.

Jadi pada putaran rendah kecepatan aliran udara tetap tinggi karena hanya satu katup masuk yang terbuka, dan pada putaran tinggi dimana kecepatan aliran udara sudah tinggi pemasukan campuran bahan bakar dan udara menjadi maksimal karena ada dua katup masuk yang terbuka.

VVT-i (Variable Valve Timing Intelligent)
VVTi adalah singkatan dari Variable Valve Timing Intelligent. Peranti ini mengatur bukaan katup melalui pergerakkan camshaft. Sehingga, efeknya, output tenaga akan semakin maksimal pada setiap putaran mesin namun dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan tingkat emisi yang jauh lebih rendah.
Teknologi VVTi diaplikasikan pada katup masuk sehingga waktu bukaan katup bisa menyesuaikan dengan kebutuhan mesin. Sehingga, pada waktu mesin bekerja tanpa beban, seperti pada saat stasioner, maka waktu bukaan katup akan mundur beberapa derajat sehingga pasokan bahan bakar akan menjadi lebih efisien. Sementara pada saat mesin bekerja demi mendapatkan akselerasi, maka bukaan katup akan dimajukan yang membuat bukaan katup akan menjadi lebih lama, sehingga pasokan bahan bakar semakin meningkat sehingga tenaga yang dihasilkan pun akan semakin optimal.
Peranti VVTi terdiri dari controller yang di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruangan oli yang berisi katup untuk saluran oli untuk menggerakkan mekanisme gear hidraulis yang terhubung dengan camshaft. Di dalamnya. Dari jalur oli yang berbeda inilah, gear hidraulis akan mengatur waktu bukaan katup. Saat posisi timing maju maka katup oli akan membuka, sehingga tekanan oli akan menggerakkan gigi hidraulis yang selanjutnya akan mengatur derajat camshaft sehingga waktu bukaan katup berubah. Kebalikannya, untuk kondisi timing retard (mundur), maka tekanan oli akan berkurang.Tekanan oli didapat oleh pompa yang diatur oleh ECU mesin.
Konstruksi pada sistem VVT-i :
1. VVT-i Controller
2. Camshaft Timing Oil Control Valve
Keuntungan dari kinerja sistem VVT-i :
1. Pembakaran yang stabil dapat diperoleh bahkan pada putaran mesin yang rendah. Dengan putaran mesin yang rendah saat stasioner (idle) maka efisiensi bahan bakarnya menjadi lebih baik.
2. Kerugian tenaga mesin dapat dikurangi sehingga efisiensi bahan bakarnya meningkat. Selain itu, hasil gas buangnya pun lebih ramah lingkungan.
3. Kemampuan mesin dapat dioptimalkan sehingga tenaga yang dihasilkan dapat maksimal.
Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat.
Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra.
Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik.
Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin.
Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah

Related Post



Posting Komentar