picture widgets

POPULER HARI INI

Total Tayangan

PENGUNJUNG KE

IP
free counters

Archives

PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN PANAS

Posted by SEPUTAR INFOMU

I. Penyetelan Celah katup
Celah katup (valve clearance) diperlukan untuk membuat katup bisa menutup dengan rapat pada dudukannya. Namun bila celah terlampau lebar juga akan berakibat timbulnya suara yang tidak normal pada saat mesin hidup (suara berisik).
Untuk itu celah katup harus diperiksa atau distel pada saat kita melakukan Tune up mesin.Sebelum melakukan penyetelan celah katup periksa kekencangan baut kepala silinder. (untuk pengerasan dilakukan pada saat mesin dingin)
Sistem mekanisme katup ada beberapa macam antra lain :
1. Mekanisme katup konventional (dengan baut penyetel)
2. Mekanisme katup dengan penyetel menggunakan Shim
3. Mekanisme katup dengan penyetelan otomatis (tanpa distel)
PENYETELAN CELAH KATUP
Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan celah katup yang konventional dan menggunakan shim saja, Perbedaan penyetelan yang konventional dengan yang menggunakan shim diantaranya :
1. Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas)
2. Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Penyetelan celah katup konvensional
 Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
 Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
 Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
 Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
 Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
 Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA
 Ukur/stel celah katup dengan urutan:
Buang–masuk–masuk–buang
Catatan :
 Gunakan fuller yang masih baik (belum aus)
 Pada saat menyetel tarikan feller gauge harus lurus
 Rasakan untuk semua celah katup tarikannya sama
PEMERIKSAAN KARBURATOR
II. Pemeriksaan Karburator
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan penyetelan celah katup, maka kita tutup kembali mekanisme katup dengan tutup-nya.
Kemudian kita hidupkan mesin dalam kondisi komponen terpasang semua :
1. Filter udara
2. Kabel gas
3. Pada saat putaran idle perhatikan apakah putaran mesin tenang (tidak goyang)
4. Pada saat kita tambahkan putaran mesin (asselerasi) terasa nyaman/tidak mbrebet
5. Kita tahan putaran menengah kondisi putaran rata (tidak goyang)
6. Pada saat kita akselerasi dengan tiba tiba tidak ada suara ngelitik terlalu panjang
7. Apabila kondisi diatas baik maka berarti kondisi karburator baik
PEMERIKSAAN KOMPRESI
Pemeriksaan Kompresi hanya dilakukan apabila diperlukan saja (tenaga mesin menurun) dan dilakukan oleh 2 orang.
Caranya:
1. Panaskan mesin
2. Buka semua busi
3. Pijak pedal gas penuh
4. Pasang compresion tester pada busi no 1 – 4
5. Starter mesin dengan putaran 250 rpm atau lebih
6. Tekanan minimum 8.0 kg/cm2 Normal >11 Kg/cm2
7. Perbedaan tekanan tiap silinder < 0.7 Kg/cm2
Apabila didapat hasil pengukuran tekanan rendah maka, beri oli lewat lubang busi
 Bila diulang tekanan naik berarti terjadi keausan diantara piston dan silinder, sehingga terjadi kebocoran kompresi
 Bila tetap rendah, berarti terjadi kebocoran dari katup (valve)
TES JALAN
Tes jalan juga merupakan pekerjaan di dalam melakukan engine tune up, namun dilakukan apabila diperlukan saja, dan pekerjaan engine tune up telah dilakukan. Pada saat tes jalan perlu diperhatikan:
1. Kondisi meter kombinasi
2. Kondisi mesin, tenaga mesin
3. Suara abnormal yang terjadi
4. Periksa saat pengapian

Related Post



Posting Komentar