Fungsi oli (pelumas)
diantaranya adalah :
·
Membentuk lapisan film.
·
Media pendingin.
·
Penyekat.
·
Pembersih.
·
Anti karat.
·
Media pemindah tenaga.
Engine oil
memiliki kekentalan yang dinyatakan dalam SAE (Society Automotive Engineering), dimana semakin besar angkanya
berarti engine oil tersebut semakin
kental. Contoh : SAE 10, SAE 20, SAE30, dst. Selain diklasifikasikan menurut
kekentalannya, engine oil juga diklasifikasikan
menurut penggunaan dan mutunya. Klasifikasi ini dinyatakan dalam API (American Petroleom Institute), dimana
urutannya menggunakan abjad, semakin mendekati A berarti engine oil tersebut semakin baik. Contoh : CA, CB, CC, CD, CF (diesel engine) atau SA, SB, SC, SD, SE,
SF (gasoline engne). Hydraulic oil mempunyai kekentalan dan
klasifikasi seperti halnya engine oil.
Kerusakan Oli
Terjadinya
kerusakan pada oli antara lain disebabkan oleh :
·
Kontaminasi, adalah kerusakan oli
karena ada pengaruh dari luar oli tersebut. Bahan-bahan kontaminasi dapat
berupa zat padat, cair maupun gas, misal butiran/serpihan logam, potongan karet
dan gasket, fiber, cat, debu, pasir, air, asam, oksigen dsb. Bahan-bahan
tersebut bisa datang dari luar maupun dari dalam sistem hidrolik itu sendiri.
Kontaminasi yang datang dari luar sistem kemungkinan terbesar melalui atmosfer.
Dalam atmosfer terkandung bahan-bahan seperti uap air dan debu/pasir jalanan.
Kotoran tersebut dapat masuk dalam sistem melalui breather, pipa pengisian, seal
dan gasket atau ketika sistem dibuka pada waktu melakukan perawatan atau
perbaikan, misal penggunaan lap yang jelek atau sudah kotor, pemakaian
tempat-tempat penampungan yang kotor dsb. Sedangkan kontaminasi yang datang
dari dalam sistem hidrolik itu sendiri diantaranya partikel logam dengan seal/gasket sebagai akibat gesekan dan
keausan ataupun partikel-partikel cat.
·
Deteriorasi, adalah kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri. Selama oli
bersirkulasi di dalam sistem, endapan dan asam-asam akan terbentuk sebagai
akibat dari panas, oksidasi dan tekanan. Endapan tersebut membentuk semacam
perekat sehingga dapat melekatkan bagian-bagian yang semestinya saling
bergeseran, menutup lubang-lubang kecil dan dapat mengikat partikel-partikel
logam yang akan mempercepat proses pengikisan (keausan). Sedangkan asam-asam
bersama dengan kerak-kerak korosi menyebabkan kekasaran pula pada permukaan
komponen-komponen sehingga mempercepat keausan dan akhirnya menambah kotoran
dalam oli. Partikel-partikel yang besar akan mengakibatkan
keausan-keausan yang lebih parah terhadap komponen yang saling bergeseran. Keausan yang terjadi pada
sudut-sudut spacel dan metering akan memperbesar internal leakage sehingga mengurangi
efisiensi unit.
Terjadinya
kerusakan pada oli akan menurunkan kualitas oli dan menyebabkan kerusakan pada komponen
serta gangguan pada sistem. Gambar-gambar
di bawah menunjukkan contoh kerusakan karena terjadinya penurunan kualitas oli.
Posting Komentar